The Origins of Tempura: A Historical Perspective

The history of tempura in Japan is a captivating narrative that dates back to the 16th century. The dish was introduced by Portuguese missionaries and traders during their expeditions to the archipelago. Initially, tempura included various types of fish and vegetables that were coated in a simple batter and deep-fried in oil, a method brought from Europe. As tempura established its presence in Japan, it gradually began to intertwine with indigenous culinary traditions and available local ingredients.

This culinary fusion facilitated the development of a unique Japanese iteration of the dish, marked not only by a distinctive batter but also by the incorporation of seasonal vegetables and seafood. Over time, tempura evolved from a foreign novelty into a beloved staple of Japanese cuisine. The simplicity and versatility of tempura allowed it to become a favored choice among locals, leading to the emergence of specialized tempura restaurants. These establishments often showcase fresh, locally sourced ingredients, enhancing the dish's quality and flavor.

Crispy Perfection: Exploring Tempura in Japan

Explore the rich history of tempura, a beloved Japanese dish that originated in the 16th century. Learn about its evolution from Portuguese influences to a cherished staple in Japan, with unique regional variations and innovative modern trends. Discover essential cooking techniques, ingredient choices, and notable tempura restaurants throughout Japan. Delve into the artistry behind this culinary delight, highlighting its transformation in contemporary cuisine and the exciting fusion of flavors that tempura represents today.

PSBS Biak mengumpulkan kekuatan penuh dalam setiap latihan yang dilakukan di Bali menjelang laga tandang menghadapi PSS Sleman pada pertandingan pekan ke-11 Liga 1 Indonesia 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (22/11).

 

“Semua pemain yang kami bawa sudah siap tempur,” kata Pelatih PSBS Biak Emral Abus di sela latihan di Lapangan Gelora Samudera, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

 

Mantan Pelatih Persib Bandung itu memboyong 19 pemain ke Solo untuk menghadapi tim tuan rumah dengan julukan Elang Jawa itu.

Ia mengungkapkan para pemain sudah dibekali menu latihan taktik, teknik, dan fisik pada latihan yang dilaksanakan di Kuta, Bali.

 

“Pemain telah melakukan persiapan dengan baik berdasarkan evaluasi sehingga kami datang dengan kepercayaan diri untuk memenangkan laga,” ucapnya.

 

Ia tidak menganggap remeh tim lawan karena saat ini sedang berada dalam tren positif dan mewaspadai pergerakan pemain lawan, di antaranya Hokky Caraka.

 

Untuk itu, ia meminta para pemain untuk fokus bertahan dan menyerang meski bertanding di lapangan tuan rumah.

“Meski tim papan bawah mereka wajib waspada. Hokky Caraka dan kolega tengah dalam tren positif. Performa para pemain PSS juga meningkat,” katanya.

 

Baca juga: Persebaya harap dukungan positif dari pemain ke-12 saat lawan Persija

Sayangnya, pada laga pekan ke-11 itu klub dengan julukan Badai Pasifik itu tidak didampingi tiga pemain pilarnya yakni Jaime Xavier dan Marchko Meraudje karena hukuman kartu merah serta Rivaldo Todd Fere yang mengajukan izin karena sedang menjalani tes masuk CPNS di Papua.

 

Rencananya, PSBS Biak bertolak ke Solo melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Rabu (20/11).

Adapun berdasarkan klasemen sementara, PSBS Biak berada di peringkat ketujuh dengan 15 poin dan PSS Sleman berada di posisi ke-14 dengan mengantongi 8 poin.